Keluarga bisa menjadi benteng utama yang bisa melindungi anak dari risiko kekerasan, termasuk kekerasan seksual. Penguatan fungsi keluarga pun menjadi sangat penting.

Krisis yang melanda Lebanon membuat para perempuan kehilangan akses terhadap kebutuhan saat haid. Harga pembalut melonjak, sanitasi buruk, dan kurangnya pendidikan reproduksi memperparah kondisi tersebut.

Remaja kerap tidak memahami bentuk-bentuk dari pelecehan seksual. Pendidikan kesehatan reproduksi bisa menjadi jalan bagi remaja untuk memahami kekerasan seksual terhadap dirinya sehingga mereka bisa mencegahnya.

Pandemi tak menyurutkan aktivitas sebagian remaja dalam melakukan seks pranikah. Aktivitas berisiko itu rentan menjerumuskan remaja pada berbagai persoalan yang ujungnya mengancam produktivitas bangsa.