Selain masker, pelindung wajah kini dikreasikan menjadi barang mode. Desain modis tidak menghilangkan fungsinya sebagai bagian dari alat pelindung diri.

Guru dan siswa di SMKN 2 Gerung, Lombok Barat, NTB, menciptakan inovasi alat pelindung wajah dengan sensor jarak. Alat itu bisa membantu penerapan jaga jarak untuk mencegah penularan Covid-19.

Protokol kesehatan kelihatannya mudah dilakukan dalam setiap aktivitas di ruang publik. Akan tetapi dalam praktiknya banyak warga abai, misalnya di pasar.

Juju, pedagang nasi uduk dan lontong sayur, mengenakan pelindung wajah atau face shield saat berjualan di kompleks Perumahan Griya Loka, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (4/6/2020).

Meski tak memiliki kaki, Aang Santosa (27) pemuda dari Purbalingga tetap berkarya membuat pelindung wajah untuk menghidupi keluarga dan bertahan di kala pandemi. Peluang di masa wabah Covid-19, coba dimanfaatkan.

Menjelang mulai masuknya kembali karyawan perkantoran, permintaan akan alat pelindung diri, termasuk pelindung wajah, mulai mengalami peningkatan.

”Face shield” atau pelindung wajah bukan pengganti masker. Fungsinya melengkapi masker dengan mencegah paparan droplet ke area mata dan meminimalkan refleks tangan menyentuh area wajah.

Mereka berharap pelindung wajah, masker yang mereka kenakan mampu memberikan kenyamanan dan memberikan rasa aman kepada mereka maupun kepada konsumen.