Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan odong-odong menyebabkan belasan orang di Batang, Jawa Tengah, terluka.

Walau berbahaya dan kerap kali terlibat kecelakaan maut, odong-odong tetap menjadi primadona warga.

Kirab odong-odong merupakan tradisi yang hidup di pantai utara Jawa Barat, seperti Karawang dan Bekasi. Odong-odong digunakan untuk mengarak anak yang akan disunat, biasanya dilakukan sehari sebelum anak disunat.

Larangan odong-odong beroperasi bertujuan untuk mengantisipasi risiko kecelakaan yang bisa terjadi, seperti pada kasus tabrakan dengan kereta di Kampung Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, beberapa waktu lalu.

Dengan sepuluh orang pekerja tempat tersebut mampu memproduksi satu unit kereta wisata per bulannya. Kereta wisata tersebut dijual Rp 60 juta per unit.

Ratri merasa dirinya melayang terbang. Bukankah lagu-lagunya berkisah dengan ceria tentang pelangi yang melengkung dari ujung ke ujung, mega jingga, langit ungu, bintang-gemintang, dan serba gemerlapnya semesta alam?

Siapa tak kenal odong-odong? Mungkin, sebagian ada biasa menyebutnya kereta wisata, kereta kelinci, mobil keliling, mobil andong, kereta abal-abal, ataupun mobil bodong.

Odong-odong dilarang beroperasi sebagai angkutan penumpang. Selain tidak ada izin, kondisi kendaraannya yang hasil modifikasi ini pun dinilai tak aman digunakan. Namun, sebagian warga masih membutuhkannya.