Hidup Nasifa berubah untuk selamanya setelah meminum obat sirop untuk batuk yang ternyata mengandung racun. Obat yang seharusnya menyembuhkan justru hampir membunuh anak balita perempuan itu.

Sejumlah anak yang mengalami gangguan ginjal akut progresif atipikal akibat paparan senyawa EG dan DEG hingga kini masih mengalami dampak lanjutan. Pemerintah diharapkan bisa memberikan kompensasi yang sesuai.

Dugaan terhadap penyebab gangguan ginjal akuf progresif atipikal pada anak perlu diperluas tidak sebatas pada obat sirop. Investigasi dan pemeriksaan secara menyeluruh harus dilakukan untuk memastikan penyebabnya.

Temuan kasus gangguan ginjal akut baru kembali dilaporkan. Menurut hasil uji obat dan bahan baku oleh BPOM, obat yang dikonsumsi pasien baru gangguan ginjal akut sesuai Farmakope Indonesia atau aman dikonsumsi.

Korban gangguan ginjal akut progresif atipikal di Kepulauan Riau mendesak pemerintah dan industri farmasi untuk memberi kompensasi.

Kepercayaan publik pada produk obat sirop pada anak setelah kasus gagal ginjal akut pada anak perlu dipulihkan kembali.

Kasus gangguan ginjal akut pada anak sudah mereda. Namun, orangtua masih harus waspada karena masih ada ratusan obat sirop yang dilarang beredar.

Posko pengaduan BPKN mengantongi enam data korban gangguan ginjal akut. Tim pencari fakta yang dibentuk BPKN juga sedang bekerja mencari akar permasalahan kasus yang menewaskan 194 jiwa ini.