Transaksi berjalan triwulan I-2024 melebar dua kali lipat dibandingkan dengan triwulan IV-2023.

Selama ini, struktur ekonomi Indonesia masih bergantung pada komoditas primer atau yang diambil langsung dari alam. Selain itu, ketergantungan Indonesia terhadap investor asing masih sangat besar.

Neraca pembayaran Indonesia atau NPI tahun 2022 tercatat surplus 4,0 miliar dollar AS. Kinerja ini menurun dibandingkan NPI 2021 yang tercatat surplus 13,5 miliar dollar AS.

Tren membaiknya Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) berpotensi berlanjut hingga triwulan II-2021 dan triwulan III-2021, ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial.

Untuk menutup defisit transaksi berjalan, Indonesia membutuhkan pasokan dollar AS dengan mengundang investor asing, yang sebenarnya justru akan makin memperbesar defisit ke depan.

NPI pada triwulan II-2020 ini kelihatan bagus, yaitu surplus sebesar 9,2 miliar dollar AS, tetapi bukanlah surplus yang sehat.

Pada triwulan I-2020, transaksi berjalan Indonesia defisit 3,924 miliar dollar AS. Namun, transaksi finansial yang biasanya diandalkan untuk menutup defisit transaksi berjalan, kali ini defisit 2,933 miliar dollar AS.

Perbaikan defisit transaksi berjalan masih tertahan kinerja ekspor dan impor yang mengalami kontraksi. Oleh karena itu, langkah-langkah perbaikan difokuskan pada bidang perdagangan.