Jepang mengembangkan sendiri obat antivirus untuk menangani Covid-19. Kini, tinggal menunggu pemerintahnya untuk memberi izin edar dan penggunaannya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat obat molnupiravir untuk pengobatan pasien Covid-19. BPOM juga menyatakan, obat molnupiravir kemungkinan akan dijual di apotek.

Pengobatan Covid-19 makin praktis dengan kehadiran obat antivirus oral yang efikasinya cukup tinggi. Harga perlu diatur agar terjangkau masyarakat. Namun, vaksinasi tetap penting untuk meningkatkan pengendalian virus.

Ketersediaan obat antivirus sangat penting untuk membantu penyembuhan pasien Covid-19 di Indonesia. Selain itu, produksinya perlu dilakukan di dalam negeri untuk menghindari ketergantungan dari negara lain.

Indonesia akan mengimpor obat Covid-19 Molnupiravir pada Desember mendatang. Menurut rencana, 600.000 hingga 1 juta tablet Molnupiravir akan didatangkan.

Menyusul Merck yang sebelumnya telah merilis hasil riset obat Covid-19, Pfizer juga mengumumkan hasil menggembirakan studi obat Covid-19 mereka.

Inggris menjadi negara pertama yang akan menggunakan pil oral antivirus Covid-19, molnupiravir. Obat ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19 berkategori sakit ringan hingga sedang dan berusia 18 tahun ke atas.

Kondisi Covid-19 di Indonesia mulai melandai, terlihat dari jumlah kasus harian yang terus menurun. Meski demikian, antisipasi gelombang ketiga terus dilakukan pemerintah, salah satunya dengan mendatangkan Molnupiravir.