Gorontalo punya potensi di bidang pengolahan kelapa. Dari diolah menjadi kopra hingga minyak kelapa murni.

Masyarakat pesisir memiliki minyak kelapa, sementara di pedalaman terdapat minyak nabati dari hutan adat. Potensi kearifan lokal membuat warga mandiri sehingga tidak terdampak gejolak minyak goreng beberapa waktu lalu.

Sebuah ironi ketika hutan ditebangi untuk ditanami sawit, tetapi negeri ini masih kelimpungan mencari minyak goreng. Setetes kisah leluhur mampu berdikari memenuhi kebutuhan minyak mestinya menjadi inspirasi.

Pemerintah Provinsi Sultra menggelar gebyar prakarya membuat minyak goreng serentak untuk memberi keterampilan siswa setelah kelangkaan minyak

Minyak kelapa mulai banyak digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, seperti makanan, obat, dan kosmetik. Mereka menjual dengan harga Rp 10.00 per liter.