Teheran mencemaskan rendahnya partisipasi pemilih, potret apatisme di kalangan warga Iran di tengah kesulitan ekonomi.

Situasi di Iran sama-sama tidak menguntungkan bagi pemerintah, kaum perempuan, dan dunia usaha.

Bertepatan Hari Kebebasan Pers Dunia, Rabu (3/5/2023), tiga perempuan jurnalis Iran memperoleh penghargaan utama kebebasan pers dari PBB. Laporan mereka membuka mata dunia atas kasus Mahsa Amini.

Orang-orang di negeri ini seolah seperti berlomba-lomba untuk berbaik hati kepada orang asing, turis semacam kami. Mereka juga kerap bertanya, ”Iran, good?”

Gerakan kaum perempuan Iran telah terbentuk pada era Shah Iran Reza Pahlevi guna melawan rezim diktator Shah Iran. Setelah mati suri pascarevolusi 1979, kematian Mahsa Amini membangkitkan kembali gerakan perempuan Iran.

Hukuman mati atas tahanan yang dituduh sebagai pelaku kerusuhan pada unjuk rasa anti-Pemerintah Iran berlanjut. Eksekusi atas terpidana mati kedua ini dilaksanakan secara terbuka di kota Mashhad, 740 km timur Teheran.

Sejumlah warga Iran dijatuhi sanksi karena dianggap melakukan kekerasan dan melanggar hak asasi manusia.

Muncul kabar simpang siur mengenai pembubaran Polisi Iran, yang menjadi sorotan menyusul tewasnya Mahsa Amini, September lalu. Pengunjuk rasa menyerukan mogok kerja di Iran selama tiga hari ke depan.