logo Kompas.id
Internasional”Perang Urat Saraf” di Iran,...
Iklan

”Perang Urat Saraf” di Iran, Pemerintah dan Perempuan Tak Ada yang Menang

Situasi di Iran sama-sama tidak menguntungkan bagi pemerintah, kaum perempuan, dan dunia usaha.

Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
· 1 menit baca
Hari Kamis dan Jumat adalah akhir pekan bagi warga, yang dimanfaatkan untuk berjalan-jalan bersama keluarga atau teman, di Iran. Seperti terlihat di Shiraz, kota di wilayah selatan Iran, 9 Februari 2023, warga perempuan tampak santai dalam berpakaian, kadang berkerudung, kadang tanpa kerudung.
KOMPAS/SARIE FEBRIANE

Hari Kamis dan Jumat adalah akhir pekan bagi warga, yang dimanfaatkan untuk berjalan-jalan bersama keluarga atau teman, di Iran. Seperti terlihat di Shiraz, kota di wilayah selatan Iran, 9 Februari 2023, warga perempuan tampak santai dalam berpakaian, kadang berkerudung, kadang tanpa kerudung.

Semangat perempuan Iran untuk melawan kuasa pemerintah atas tubuh mereka terus berkobar, delapan bulan setelah kematian Mahsa Amini pada September 2022. Terlepas dari penegasan Pemerintah Iran yang mewajibkan perempuan di negara itu agar berjilbab, kaum perempuan menolak. Ngotot-ngototan terjadi dan setidaknya sudah 2.000 tempat usaha ditutup oleh pemerintah karena melayani para perempuan yang tidak berjilbab.

Seruan agar perempuan berjilbab tidak hanya terlihat di berbagai papan pengumuman di tempat-tempat umum. Sukarelawan pendukung aturan pemerintah juga berseru di jalan, terminal bus, dan stasiun kereta, memperingatkan agar perempuan menuruti aturan negara yang dikatakan berlandaskan perintah Yang Mahakuasa.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan