Teknologi dan ramah lingkungan menjadi salah satu isu yang menjadikan rujukan karya mahasiswa untuk melakukan inovasi.

Banyak penghargaan diberikan kepada dosen dan peneliti berdasarkan ”ter” sehingga banyak yang mengejarnya.

Selain praktik perjokian dalam menulis karya ilmiah, jurnal predator kadang jadi jalan pintas bagi sebagian orang untuk memublikasikan karyanya, di antaranya untuk mendapat kredit poin kenaikan jabatan fungsional.

Praktik perjokian dan plagiarisme di kalangan akademisi yang seharusnya menjunjung tinggi etika dan budaya ilmiah amat memalukan. Masih adakah harapan membangun kembali kepercayaan masyakarat pada institusi pendidikan?

Praktik perjokian rupanya telah lama merambah pengajar perguruan tinggi. Bahkan, calon guru besar pun terindikasi melakukan perbuatan itu. Tidak mudah membuka aib ini di kalangan dosen. Banyak yang memilih bungkam.

Joki memainkan peran krusial bagi dosen penempuh jalan pintas dalam penerbitan artikel ilmiah di jurnal internasional. Prosesnya transaksional, terindikasi melanggar integritas akademik.

Sebanyak 446 siswa dari seluruh provinsi di Indonesia akan berlomba di Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional Tahun 2022. Mereka akan berkompetisi di 10 mata lomba di di Asrama haji Pondok Gede, Jakarta.

Tim pelajar dari SMA Avicenna Cinere membuat Sekunder, sebuah produk dari serai, kulit lemon, dan lavender yang berfungsi untuk mengusir nyamuk, cairan disinfektan, pembunuh jentik nyamuk, dan aromaterapi.