logo Kompas.id
โ€บ
Humanioraโ€บJalan Sabar di Tengah Godaan...
Iklan

Jalan Sabar di Tengah Godaan Jalur Predator

Selain praktik perjokian dalam menulis karya ilmiah, jurnal predator kadang jadi jalan pintas bagi sebagian orang untuk memublikasikan karyanya, di antaranya untuk mendapat kredit poin kenaikan jabatan fungsional.

Oleh
ANTONY LEE
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vWAXthzc6CuTTIfTCPgLOVIyrME=/1024x800/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F02%2F10%2F6899b6de-2304-4bef-ac54-01e29922f5f9_png.png

Ada saja spam dari pengelola jurnal predator yang menyerbu e-mail. Dalam sepekan ada tiga sampai empat e-mail semacam ini yang masuk ke spam e-mail. Jurnal predator biasanya menggunakan nama yang mirip jurnal internasional ternama lalu menawarkan waktu publikasi cepat dengan proses peer-review longgar atau bahkan tak ada. Namun, mereka akan menarik biaya puluhan hingga ratusan dollar Amerika Serikat. Cakupan topik jurnal jenis ini biasanya luas agar bisa โ€sapu jagatโ€ mengakomodasi artikel. Frekuensi publikasi jurnal ini juga sering dan jumlah artikel amat banyak di setiap edisi.

Selain praktik perjokian dalam menulis karya ilmiah, jurnal predator kadang jadi jalan pintas bagi sebagian orang untuk memublikasikan karyanya, di antaranya untuk mendapat kredit poin kenaikan jabatan fungsional. Seorang teman yang mengajar di sebuah universitas swasta di Jakarta mengatakan, Ditjen Dikti sudah punya panduan dan daftar jurnal-jurnal predator. Jika ketahuan, klaim publikasi di jurnal predator bisa dibatalkan. Namun, tetap saja ada yang nekat. Apalagi, katanya, ada jurnal predator yang juga terindeks Scopus.

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan