Ditemukan fosil hominin purba yang lebih kerdil dan lebih tua dibandingkan dengan ”Homo floresiensis”.

Penemuan ”Hobbit” atau ”Homo floresiensis” 20 tahun lalu memberikan arah ke masa depan, khususnya di bidang arkeologi.

BRIN memperingati 20 tahun penemuan fosil Homo Floresiensis dengan pameran dan diskusi. Homo Floresiensis merupakan manusia purba yang ditemukan di Situs Liang Bua, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, NTT, pada 2003.

Penelitian di Situs Liang Bua, tempat ditemukannya fosil Homo Floresiensis pada 20 tahun lalu, belum sepenuhnya tuntas. Dibutuhkan penelitian lanjutan untuk menggali informasi lebih banyak di situs tersebut.

Pengalaman di Bena setidaknya mengobati suasana hati. Hati yang sering teriris melihat perilaku egoistis elite di negeri yang katanya mengusung semangat solidaritas dan gotong royong.

Flores was among the islands in Nusa Tenggara who grabbed the attention of British naturalist Alfred Russel Wallace. Other than its endemic fauna, the island’s Homo floresiensis still leaves behind unresolved mysteries.

Akses jalan ke situs penemuan manusia purba ”Homo floresiensis” atau kerap disebut ”hobbit” di Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, rusak berat.