logo Kompas.id
Humaniora20 Tahun Ditemukan, Manusia...
Iklan

20 Tahun Ditemukan, Manusia ”Hobbit” Masih Menyimpan Misteri

Penemuan ”Hobbit” atau ”Homo floresiensis” 20 tahun lalu memberikan arah ke masa depan, khususnya di bidang arkeologi.

Oleh
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
· 1 menit baca
Penemu fosil <i>Homo floresiensis</i>, E Wahyu Saptomo, Thomas Sutikna, dan Jatmiko (dari kiri ke kanan), berfoto bersama fosil tengkorak asli <i>Homo floresiensis</i> di Kawasan Sains RP Soejono, Jakarta, Rabu (4/10/2023).
KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Penemu fosil Homo floresiensis, E Wahyu Saptomo, Thomas Sutikna, dan Jatmiko (dari kiri ke kanan), berfoto bersama fosil tengkorak asli Homo floresiensis di Kawasan Sains RP Soejono, Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Dua dekade lalu, dunia ilmu pengetahuan digemparkan oleh penemuan Homo floresiensis di Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Perawakan individu Homo floresiensis ini kecil sehingga banyak orang menyebutnya ”Hobbit”, terinspirasi dari trilogi film The Lord of the Rings yang berbasis pada novel fantasi JRR Tolkien, The Hobbit (1937).

Pada 2 Oktober 2003, empat peneliti Pusat Arkeologi Nasional, yaitu E Wahyu Saptomo, Jatmiko, almarhum Rokus Duwe Awe, dan Thomas Sutikna, bersama almarhum Prof Mike Morwood dari University of New England mengekskavasi Liang Bua serta menemukan Homo floresiensis. Mereka menggali sebuah mulut goa dengan peralatan sederhana. Karena belum tersedia genset seperti sekarang, para peneliti menggali dengan hanya diterangi lampu senter dan petromaks yang setiap beberapa jam harus diisi ulang.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan