20 Tahun Ditemukan, Manusia ”Hobbit” Masih Menyimpan Misteri
Penemuan ”Hobbit” atau ”Homo floresiensis” 20 tahun lalu memberikan arah ke masa depan, khususnya di bidang arkeologi.
Dua dekade lalu, dunia ilmu pengetahuan digemparkan oleh penemuan Homo floresiensis di Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Perawakan individu Homo floresiensis ini kecil sehingga banyak orang menyebutnya ”Hobbit”, terinspirasi dari trilogi film The Lord of the Rings yang berbasis pada novel fantasi JRR Tolkien, The Hobbit (1937).
Pada 2 Oktober 2003, empat peneliti Pusat Arkeologi Nasional, yaitu E Wahyu Saptomo, Jatmiko, almarhum Rokus Duwe Awe, dan Thomas Sutikna, bersama almarhum Prof Mike Morwood dari University of New England mengekskavasi Liang Bua serta menemukan Homo floresiensis. Mereka menggali sebuah mulut goa dengan peralatan sederhana. Karena belum tersedia genset seperti sekarang, para peneliti menggali dengan hanya diterangi lampu senter dan petromaks yang setiap beberapa jam harus diisi ulang.