Vonis nihil dijatuhkan karena Benny Tjokrosaputro sudah divonis hukuman seumur hidup dalam kasus Jiwasraya. Selain itu, tuntutan hukuman mati oleh jaksa tak ada dalam surat dakwaan.

Dari uang pengganti sebesar Rp 16.79 triliun yang harus dibayarkan dua terpidana kasus korupsi Jiwasraya, baru Rp 1,5 triliun yang berhasil dikembalikan ke kas negara.

As a result, the judicial panel rejected the charge because the prosecutor’s demand used an article other than those charged. The prosecutor will have to explain the judges’ consideration.

Karena telah dihukum seumur hidup untuk korupsi di PT Jiwasraya, terdakwa korupsi PT Asabri (Persero) Heru Hidayat divonis pidana nihil. Namun, hakim tetap menghukumnya membayar uang pengganti Rp 12,6 triliun.

Heru Hidayat dituntut hukuman mati oleh jaksa terkait dugaan korupsi Asabri. Sementara itu, enam terdakwa lain dituntut 10-15 tahun penjara. Satu terdakwa lagi, Benny Tjokrosaputro, masih menjalani sidang pemeriksaan.

Heru and Benny are also still standing trial in a money laundering and corruption case pertaining to the management of finance and investment funds at state-owned social insurance firm Asabri.

Kejaksaan mengeksekusi Benny Tjokro dan Heru Hidayat yang dihukum seumur hidup dalam kasus korupsi Asuransi Jiwasraya dan pencucian uang.

Selain Benny Tjokro dan Heru Hidayat, MA juga menolak kasasi yang diajukan Hendrisman dan Syahmirwan, terdakwa lain dalam kasus Jiwasraya. Adapun untuk Joko Hartono Tirto, hukuman penjaranya diperberat menjadi 20 tahun.