Memang begitulah agama-agama, ia berbeda dalam kebenaran, tetapi selaras dalam kebaikan.

Gagas RI Ke-7 menghadirkan Raja dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X.

Dua pasangan capres dan cawapres sepakat bahwa Indonesia butuh perbaikan. Sejumlah gagasan pun ditawarkan untuk menjawab berbagai persoalan bangsa.

KG Media menyelenggarakan Gagas RI dengan menghadirkan tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, untuk meningkatkan referensi pemilih, terutama pemilih pemula.

Suara Haedar dan Magnis ibarat suara “muazin” bangsa yang kian lirih di pinggiran. Suara “muazin” bangsa yang berteriak-teriak akan kondisi bangsa, tenggelam di tengah jebakan politik pragmatis.

Pendiri bangsa menyatakan Indonesia harus menjadi milik semua, bukan segelintir orang. Di forum Gagas RI, Haedar Nashir mengingatkan gagasan itu, melihat praktik politik yang dikuasai kelompok tertentu.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pandangannya dalam diskusi Gagas RI dengan tema ”Ekonomi, Keadilan, dan Kemanusiaan”, di Menara Kompas, Jakarta.

Pada zaman yang serba teknologi, manusia perlu tanggap, menyesuaikan diri dan memahami dampak teknologi bagi peradaban dan budaya manusia.