Wang Haoze terlibat dalam persiapan China membangun stasiun di permukaan Bulan. Ia perempuan China ketiga yang menjadi taikonot.

Kongres Perempuan Nasional yang berlangsung selama beberapa hari membahas berbagai persoalan perempuan dari berbagai perspektif, seperti ekonomi, sosial, dan budaya.

Jutaan perempuan turun ke jalan menyuarakan beragam aspirasi dari kesetaraan jender, penghentian kekerasan, hingga perlindungan hukum pada kaum perempuan.

Mereka melakukan aksi solidaritas untuk menyuarakan tentang isu perempuan dalam berbagai sektor antara lain sosial, budaya, ekonomi, lingkungan, dan politik.

Sesungguhnya persoalan yang dihadapi perempuan-perempuan di zaman Kartini masih terus terjadi sampai sekarang.

Perjuangan Kartini semenjak tahun 1800-an untuk membebaskan perempuan dari berbagai penjajahan demi mewujudkan kesetaraan jender, masih relevan hingga saat ini. Sebab budaya patriarki masih menghambat kemajuan perempuan.

Raden Ajeng Kartini atau biasa ditulis RA Kartini adalah pahlawan nasional yang memperjuangan emansipasi perempuan. Surat-suratnya yang dibukukan dengan tajuk “Habis Gelap Terbitlah Terang” memuat cita-cita dan pemikiran-pemikirannya dalam memperjuangan hak-hak perempuan di Indonesia.

Emansipasi atau apa pun namanya, hanya menjadi teks kaum skripturalis yang tersimpan rapi dalam jejeran seonggok kertas di sudut kantor mewah.