Hasil ekshumasi diharapkan bisa mengungkap apakah benar Darso menjadi korban penganiayaan sejumlah polisi. Polda Jateng telah memeriksa 10 saksi terkait kasus ini.

Hasil otopsi korban Tragedi Kanjuruhan yang dilakukan pada 5 November lalu sudah keluar. Hasil otopsi tersebut diserahkan langsung oleh tim dokter forensik ke penyidik Kepolisian Daerah Jawa Timur.

Proses ekshumasi dan otopsi keduanya dilakukan selama hampir tujuh jam.

Dua korban Tragedi Kanjuruhan akan diotopsi pada Sabtu (5/11/2022). Sejumlah pihak pun dipersilakan mengawal proses ekshumasi itu.

Salah satu keluarga korban tragedi Kanjuruhan menyetujui ekshumasi dilakukan pada jasad anggota keluarganya. Surat kesediaan itu pun telah dikirim ke Polri.

Setelah urung dilakukan 20 Oktober lalu, otopsi terhadap korban tragedi Kanjuruhan kini kembali didorong untuk menuntaskan kasus berdarah itu.

Polri diingatkan agar jalankan rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta, yakni ekshumasi korban Tragedi Kanjuruhan, guna memastikan penyebab kematian 133 jiwa dalam insiden karena penembakan gas air mata itu.

Dua korban Tragedi Kanjuruhan diekshumasi pekan depan. Pemeriksaan luar dokter forensik gabungan RSUD dan RS Bhayangkara menyatakan sebagian besar dari 132 korban meninggal karena oksigen dalam tubuh berkurang.