TRAGEDI KANJURUHAN
Ekshumasi Akan Ungkap Penyebab Kematian Korban Kanjuruhan
Proses ekshumasi dan otopsi keduanya dilakukan selama hampir tujuh jam.
/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F11%2F05%2F70fa94bd-e313-48e1-afd4-a91c40484147_jpg.jpg)
Ayah dari dua korban Tragedi Kanjuruhan, yaitu NDR (16) dan NDB (13), yang jasadnya diotopsi, Devi Athok, bersama Aremania di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (5/11/2022).
MALANG, KOMPAS — Otopsi terhadap jenazah Natasya Debi Ramadani (16) dan adiknya, Nayla Debi Anggraeni (14), yang dilakukan oleh tim dokter forensik, Sabtu (5/11/2022), di makam Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, diharap akan mengungkap penyebab kematian korban.
Proses ekshumasi dan otopsi keduanya dilakukan selama hampir tujuh jam. Penggalian makam dimulai selepas pukul 09.00 atau setelah ayah korban, Devi Athok Yulfitri (43), tiba di lokasi. Sedangkan proses otopsi berakhir sekitar pukul 15.45.