RI mengalami surplus neraca perdagangan beruntun selama empat tahun terakhir, tetapi devisa hasil ekspor masih seret.

Total aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik pada pekan I dan II Mei 2024 mencapai Rp 22,84 triliun.

Gejolak geopolitik di Timur Tengah memengaruhi pasar keuangan Indonesia meski harga komoditas melonjak.

Dengan potensi eskalasi konflik di Timur Tengah, Indonesia semakin berkepentingan menjaga devisa hasil ekspornya.

Surplus neraca perdagangan menghasilkan tambahan devisa dalam cadangan devisa yang bisa digunakan BI untuk menjaga stabilitas nilai rupiah.

Posisi cadangan devisa Juli 2023 tercatat 137,7 miliar dollar AS, meningkat ketimbang posisi Juni 2023 yang sebesar 137,5 miliar dollar AS. Di tengah ketidakpastian global, cadangan devisa Indonesia masih stabil.

Pemerintah sedang mengkaji insentif tambahan agar eksportir dapat memutar dana devisanya untuk kebutuhan modal kerja. Pemberian keringanan itu diusulkan selektif dan bertingkat sesuai kondisi dan kebutuhan setiap sektor.

Pemerintah menyiapkan mekanisme insentif dan instrumen bagi eksportir agar kebijakan wajib parkir devisa hasil ekspor tidak mengganggu kinerja bisnis. Namun, berbagai fasilitas itu disambut dingin pelaku usaha.