Jalan Padang-Bukittinggi via Lembah Anai dibuka dengan sistem buka tutup untuk kendaraan roda 2, 4, dan 6.

Pada masa transisi, Sumbar fokus pada pemulihan sarana-prasarana yang terdampak bencana.

Meskipun sejumlah bangunan terendam, tidak ada korban jiwa akibat meluapnya sungai di kawasan Ngarai Sianok, Agam.

Aspek sosial-ekonomi warga penyintas bencana ”galodo” di Sumbar harus dipertimbangkan agar relokasi berjalan baik.

Masa tanggap darurat bencana banjir bandang dan longsor di Sumbar diperpanjang dua pekan, yaitu 27 Mei-9 Juni 2024.

Perbaikan jalan Padang-Bukittinggi di Lembah Anai butuh waktu 2 bulan karena besar volume jalan yang tergerus ”galodo”.

Pembangunan sabo dam merupakan salah satu upaya mitigasi bencana yang dipicu banjir lahar hujan Gunung Marapi.

Pencarian korban ”galodo” di Sumbar dilakukan hingga ke Kabupaten Sijunjung karena beberapa korban ditemukan di sana.