Peternakan tersebut memanfaatkan magot sebagai campuran pakan ternak untuk menghemat biaya pakan yang harganya tinggi.

Peternak menghadapi musim pancaroba dengan kekhawatiran ternak ayam mereka terserang penyakit.

Meskipun harga telur tinggi, para peternak mengeluhkan tingginya harga pakan yang mencapai Rp 380.000 per karung.

Pemanfaatan energi listrik pada peternakan ayam petelur memungkinkan penghematan dalam biaya produksi serta peningkatan hasil produksi.

Dua pekan terakhir harga telur ayam terus naik meski pada akhirnya dua hari terakhir turun. Populasi ayam petelur dan meningginya permintaan konsumen disebut sebagai penyebab.

Peternak ayam petelur skala rumahan mengeluhkan harga telur yang tidak sebanding dengan harga pakan. Hal ini memaksa mereka menjual ayam-ayamnya untuk menutup kerugian.

Peternak ayam petelur menghadapi persoalan kenaikan harga pakan ayam sejak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM.

Tingginya harga telur ayam belakangan ini tak serta merta dirasakan para peternak. Itu merupakan imbas dari pengurangan populasi akibat cekikan pandemi Covid-19. Beban bertambah berat dengan menjulangnya harga pakan.