logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPT Garam Kesulitan Jual Garam
Iklan

PT Garam Kesulitan Jual Garam

PT Garam (Persero) menyatakan kesulitan menjual garam di tengah stok yang menumpuk dan harga garam yang anjlok. Produksi yang baik tahun lalu tak dibarengi dengan penyerapan optimal oleh industri.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aFe0r9BGu-TnpZWNG9QfAHGTZnM=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F4a3f4c92-d9ba-49eb-9e28-7c1d50ac2c3e_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Pekerja memasukkan garam ke dalam karung untuk ditimbang di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Kamis (5/12/2019). Harga garam di tingkat petani menyentuh Rp 100 per kilogram. Padahal, setahun sebelumnya, harga garam di tingkat petani mencapai Rp 1.000 per kg.

JAKARTA, KOMPAS β€” PT Garam (Persero) menyatakan kesulitan menjual garam di tengah stok yang menumpuk dan harga garam yang anjlok. Pemerintah diminta melakukan sejumlah langkah untuk menyelamatkan harga yang hancur.

Direktur Utama PT Garam (Persero) Budi Sasongko menyatakan, harga garam terus merosot. PT Garam tahun lalu menjual hasil produksi garam dengan harga Rp 1.200 per kilogram (kg). Kini, badan usaha milik negara (BUMN) itu hanya bisa menjual garam dengan harga rata-rata Rp 600 per kg.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan