logo Kompas.id
UtamaPenggunaan CPO Bersertifikasi ...
Iklan

Penggunaan CPO Bersertifikasi Berkelanjutan dalam Rantai Pasok Global Kurang Optimal

WWF merilis hasil penelitian penggunaan minyak kelapa sawit bersertifikat berkelanjutan (CSPO) dalam rantai pasok global, WWF’s Palm Oil Buyers Scorecard. WWF menyebutkan penggunaan CSPO masih belum optimal.

Oleh
hendriyo widi
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BknSaCKxOyOl-vCXybf_XYwyGoM=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F20180923sah-CPO-PTPN-Ekspor-4_1572832106.jpg
KOMPAS/ SYAHNAN RANGKUTI

Ilustrasi. Ekspor CPO PT Perkebunan Nusantara III dari Pelabuhan Dumai, Riau, akhir September 2018.

JAKARTA, KOMPAS — World Wide Fund for Nature merilis Penilaian Para Pembeli Minyak Kelapa Sawit atau WWF’s Palm Oil Buyers Scorecard. Dalam laporan itu, World Wide Fund for Nature menyebutkan, penggunaan minyak kelapa sawit bersertifikat berkelanjutan dalam rantai pasok global masih kurang menggembirakan.

Laporan World Wide Fund for Nature (WWF) yang dirilis pada 17 Januari 2020 itu merupakan hasil penelitian dari 173 perusahaan ritel besar dan perusahaan makanan asal Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Australia, Singapura, Indonesia, dan Malaysia. Dari jumlah itu, 53 perusahaan merupakan anggota Consumer Goods Forum (CGF).

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan