logo Kompas.id
›
Utama›Nikmat Tol Laut, Nikmat...
Iklan

program prioritas

Nikmat Tol Laut, Nikmat Pengusaha

Program tol laut di Saumlaki, Maluku, hingga kini belum terlalu dirasakan manfaatnya oleh warga. Harga sejumlah barang kebutuhan pokok masih sama, bahkan ada yang lebih tinggi.

Oleh
Fransiskus Pati Herin
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/jU32uNXNqKJShSCNx0ff3lyFNIQ=/1024x689/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Ffcd737a0-a085-4fa2-a0fd-63aa22482253_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Kapal perintis untuk mengangkut barang tol laut berlabuh di Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku, pada Senin (13/1/2020).

Joko Widodo mengungkapkan gagasan tol laut dalam kampanye Pemilihan Presiden 2014. Ia menginginkan agar tol laut memangkas disparitas harga di wilayah dengan tingkat kemahalan tinggi, yang kebanyakan berada di bagian timur Indonesia. Namun, hingga periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi, program prioritasnya itu belum begitu terasa manfaatnya oleh masyarakat Maluku. Penikmat manfaat malah kebanyakan pebisnis.

Informasi yang dihimpun Kompas dari Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Senin (13/1/2020), harga beras medium Rp 13.500 per kilogram. Harga saat ini lebih mahal sebelum tol laut melayani daerah itu. Harga sebelumnya Rp 11.500 per kilogram.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan