logo Kompas.id
UtamaLawan Malas Usai Liburan
Iklan

Lawan Malas Usai Liburan

Setelah liburan, banyak orang dilanda kemalasan memulai rutinitas lagi. Gejala ini biasa disebut ”syndrome post holiday blues”.

Oleh
Eren Marsyukrilla
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ucL5DYMu5babMIgdn7hUE4YbFxc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F24c5e20a-3fee-4f2a-a8b0-13c7a543cce6_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Warga menikmati wahana di Festival Pasar Malam yang digelar di kawasan Pasar Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Senen (30/12/2019). Even Pasar malam ini menjadi ajang hiburan alternatif untuk mengisi liburan akhir tahun yang murah meriah bagi warga di pinggiran ibukota.Kompas/Riza Fathoni (RZF)Bagi Anda yang masih liburan, perlu mewaspadai dampak masa rehat tersebut. Pasalnya, setelah liburan, banyak orang dilanda kemalasan memulai rutinitas lagi. Gejala ini biasa disebut ”syndrome post holiday blues”. Ada beragam cara untuk mengatasinya.                                                        Syndrome post holiday blues atau back to work blues tak lain kondisi emosional yang dirasakan setelah menikmati masa liburan. Bayang-bayang masa libur itu justru menyebabkan kemalasan yang kuat sehingga sulit memulai kembali rutinitas, seperti bekerja, bersekolah, dan aktivitas lain.

Kondisi ini sebetulnya mirip dengan seasonal affective disorder, di mana gangguan emosional terjadi pada waktu tertentu. Pengaruh emosional ini berdampak pada sikap seseorang, misalnya menjadi malas berkegiatan atau murung.

Dikutip dari laman kompas.com, psikolog Dr Melissa Weinberg dari San Francisco, Amerika Serikat, menjelaskan, ada masa terjadi transisi emosional setelah masa liburan berakhir dan harus kembali ke rutinitas. Hal ini disebabkan pengalaman dan persepsi alam bawah sadar yang terbangun semasa liburan.

Editor:
Bagikan