logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPenyerapan Anggaran Bermasalah...
Iklan

Penyerapan Anggaran Bermasalah Sebabkan Stimulus Ekonomi Tak Optimal

Sepertiga dana transfer dari pemerintah pusat mengendap di rekening pemerintah daerah, yakni Rp 230 triliun. Lambatnya penyerapan anggaran daerah menyebabkan stimulus perekonomian tidak optimal.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nB8HKDxfPsZK8_F-2anpbOIgh5A=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2Ff9b4401d-6aa0-47b4-8a25-c6bb3885200c_jpg.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Presiden Joko Widodo menyalami gubernur yang hadir dalam penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11/2019). Namun, penyerapan anggaran daerah yang lambat sering menyebabkan stimulus perekonomian tidak maksimal.

JAKARTA, KOMPAS β€” Sepertiga dana transfer dari pemerintah pusat mengendap di rekening pemerintah daerah, yakni Rp 230 triliun. Lambatnya penyerapan anggaran daerah menyebabkan stimulus perekonomian tidak optimal.

Saldo simpanan pemerintah daerah (pemda) di bank nasional per 30 November 2019 mencapai Rp 230 triliun. Padahal, realisasi transfer ke daerah dan dana desa dari pemerintah pusat mencapai Rp 689,2 triliun atau 91,1 persen dari pagu APBN 2019.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan