logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPerdamaian Poso yang Terus...
Iklan

Perdamaian Poso yang Terus Dirawat

Setelah hampir dua dekade sejak konflik Poso, Sulawesi Tengah, berakhir, perdamaian tetap perlu dirawat. Bagi mantan Wapres Jusuf Kalla, dialog perlu terus dibangun untuk mencari jalan keluar persoalan di sana.

Oleh
Suhartono
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yv7dlqAXiQ6qrno7Bkx2_BIdxPE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FTokoh-Perdamaian-Poso_85435558_1575302546.jpg
KOMPAS/SUHARTONO

Tokoh perdamaian Poso yang juga mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, saat tiba di Bandar Udara Kasiguncu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (13/11/2019). Selain disambut murid-murid taman kanak-kanak di Poso, Jusuf Kalla juga disambut Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu (sebelah kiri Kalla), Ketua DPRD Poso Sesi Kristina Darmawati Mapeda (sebelah kanan Kalla), serta jajaran Muspida Kabupaten Poso lainnya.

Dini hari sekitar pukul 01.00 waktu Indonesia timur, telepon genggam tokoh Muslim Poso, H Muhammad Adnan Arsal, berdering. Ia diminta segera datang ke salah satu masjid di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Infonya, ada sejumlah anak muda yang berkumpul untuk menyerang kelompok pemuda lainnya.

Tanpa menunggu lama, pimpinan Pondok Pesantren Amanah, yang dikenal sebagai salah seorang tokoh perdamaian dalam konflik komunal di Poso pada 1998-2000, itu segera memacu sepeda motornya menuju lokasi. Di lokasi, ia langsung berbicara dengan para pemuda itu.

Editor:
Bagikan