logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPerlawanan Sagu yang...
Iklan

Perlawanan Sagu yang Terlupakan

Penyeragaman pangan memicu kerentanan pangan, merusak kedaulatan tubuh, menghancurkan daya hidup dan budaya lokal, termasuk merusak ekologi. Sagu, sang pangan lokal, berupaya melawan.

Oleh
Erika kurnia
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_uP1tP_JnNEoa8KNMAdmsdSwd_4=/1024x990/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F20191125_ADI_Sagu-Indonesia_mumed_1574677324.png

Di suatu restoran kecil khas Papua di bilangan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, sejumlah tamu sibuk mengecap makanan di sela-sela acara yang mereka datangi. Di satu sisi restoran tersaji beragam kudapan renyah, favorit masyarakat sejagat raya. Ada biskuit kering cokelat, keripik nachos khas Meksiko, dan potongan ayam bersalut tepung goreng dengan perisa balado.

Di sisi lain ruangan, makanan berat disajikan secara prasmanan. Ada sate ayam dengan bumbu kacang dan lagi-lagi, ayam goreng tepung. Tidak ada nasi di sana. Sebagai asupan karbohidrat, hanya terhidang lontong papeda dan papeda ikan kuah kuning.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan