Kuliner
Mencegah Stunting dengan Tempe Tanpa Digoreng
Kreativitas mengolah makanan penting untuk menjaga kualitas bahan pangan tersebut. Di ajang Tempe Festival 2019, warga diajak untuk mengenal kekayaan olahan tempe yang disajikan tanpa digoreng.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FWhatsApp-Image-2019-11-16-at-9.37.29-PM-1_1573915332.jpeg)
Berbagai hidangan tempe yang disajikan dalam acara Tempe Festival 2019 di rumah budaya Roemboer, Tangerang, Minggu (16/11/2019).
Ada banyak cara bagaimana menyajikan tempe secara berbeda dibanding biasanya. Tempe bisa dijadikan sebagai pengganti daging pangang yang dalam hamburger, pengganti daging kornet dalam saus bolognese, atau bahkan disulap menjadi selai gurih seperti hummus.
Cara menarik menyajikan tempe itu diharapkan dapat meningkatkan nilai dan daya tarik tempe. Makanan murah dan kaya protein itu berpotensi membantu melengkapi kebutuhan gizi serta mencegah anak mengalami tengkes atau stunting. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyebutkan 30,8 persen anak balita mengalami stunting. Jumlah balita penyandang stunting itu lebih dari 8 juta orang. Penyakit akibat kurang gizi itu tidak hanya mengganggu pertumbuhan tubuh, tetapi juga otak dan saraf.