Di Negeri Sendiri pun Nasib Mereka Mengenaskan
Ancaman menjadi korban kekerasan tidak hanya terjadi di luar negeri, pekerja rumah tangga Indonesia juga mengalami nasib serupa di negeri sendiri. Perlu ada sistem perlindungan kepada mereka yang lebih baik.

Foto Ilustrasi - Aksi PRT - Pekerja Rumah Tangga (PRT) yang tergabung dalam Komite Aksi Perlindungan PRT dan Buruh Migran menggelar aksi mogok makan di gerbang kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (25/11). Mereka salah satunya menuntut dibahas dan disahkannya RUU Perlindungan PRT.
Nasib pekerja rumah tangga domestik tidak lebih baik dari pekerja migran. Mereka sama-sama menjadi salah satu kelompok yang rentan mengalami kekerasan dan tinggal dalam kondisi hidup tidak layak. Hal itu seperti fenomena gunung es. Sedikit yang nampak di permukaan dan lebih banyak tersembunyi.
Mirisnya, kekerasan dan kondisi tidak layak baru terekspos ketika pekerja rumah tangga (PRT) sudah terluka sedemikian parah, berhasil kabur, terjerat kasus maupun telah meninggal. Kasus terbaru menimpa AB (24) asal Dusun Gurung, Desa Sita, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. Mimpinya untuk kehidupan yang lebih baik, justru berakhir dengan siksaan selama sembilan tahun terkahir.