logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPerkuat Sistem Presidensial...
Iklan

Perkuat Sistem Presidensial dengan Mendesain Ulang Pemilu

Penyelenggaraan pemilu serentak 2019 dengan sistem proporsional terbuka dinilai menjadi penyebab utama kemunculan sejumlah masalah.

Oleh
Kurnia Yunita Rahayu
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/H0ISAUuIOn-5UppTBNbxzPbLBIA=/1024x872/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F20191012_113248_1570872817-e1570874735466-4.jpeg
KOMPAS/KURNIA YUNITA RAHAYU

Valina Singka Subekti (kanan) dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap FISIP Universitas Indonesia, di Jakarta, Sabtu (11/10/2019). Pengukuhannya dilakukan bersamaan dengan pengukuhan suaminya, Imam Subekti (kiri), sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

JAKARTA, KOMPAS β€” Penyelenggaraan pemilu serentak 2019 dengan sistem proporsional terbuka dinilai menjadi penyebab utama kemunculan sejumlah masalah. Mulai dari biaya politik yang tinggi, maraknya praktik politik uang, hingga kegagalan penyederhanaan sistem kepartaian. Redesain sistem pemilu perlu dilakukan segera agar sistem presidensial yang efektif dapat terwujud.

Valina Singka Subekti menyampaikan hal itu dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), di Jakarta, Sabtu (11/10/2019). Dalam acara itu, suami Valina, Imam Subekti, juga dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran UI.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan