logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊM Ridha Saleh: Karhutla dan...
Iklan

M Ridha Saleh: Karhutla dan Kejahatan Ekosida

Oleh
M Ridha Saleh
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/TLhp3rRSphWsUJ5qsb71aiKvxmU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F20190919181825_KUM_0853.JPG_1568902226.jpeg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Kendaraan menembus kabut asap tebal di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, terbakar, Kamis (19/9/2019). Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan membuat jarak pandang terbatas. Pengendara dituntut hati-hati saat berkendara.

Pernyataan yang mengejutkan keluar dari mulut presiden Joko Widodo (Jokowi) di beberapa media cetak dan online saat kunjungan kerjanya ke Provinsi Riau untuk melihat langsung kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Merbau, Kecamatan Banut, kabupaten Pelalawan. Presiden menyebutkan, karhutla di Riau ada unsur kesengajaan terorganisasi. Indikasinya, lahan yang terbakar sangat luas.

Di seluruh Indonesia, menurut BNPB, ada 2.862 titik panas. Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki titik api (hotspot) terbanyak, 954 titik. Disusul Kalimantan Barat (Kalbar) 527 titik, Sumatera Selatan (Sumsel) 366 titik, Jambi 222 titik, Kalimantan Selatan (Kalsel) 119 titik, dan Riau 59 titik.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan