logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บMeretas Mimpi lewat Inkubasi
Iklan

Meretas Mimpi lewat Inkubasi

Pasar industri gim di Indonesia terus tumbuh dalam tiga tahun terakhir. Namun, hingga kini, ceruk utamanya masih digenggam produk asing.

Oleh
tatang mulyana sinaga
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/t2s96NmBs9mSqt9mCFBXcgMXuBA=/1024x689/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F20190911TAM-05_1568193401.jpg
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

CEO Agate Arief Widhiyasa (kiri) berdiskusi dengan peserta โ€boothcampโ€ program Indigo Game Startup Incubation di Bandung Digital Valley, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (9/9/2019) pagi. Sejumlah 10 tim dari berbagai daerah akan mengikuti program inkubasi selama tiga bulan ke depan untuk membuat gim yang tak hanya baik secara teknis, tetapi juga diminati pasar.

Pasar industri gim di Indonesia terus tumbuh dalam tiga tahun terakhir. Tahun lalu, nilainya menembus 1,084 miliar dollar AS atau sekitar Rp 15,6 triliun. Sayangnya, 99 persen dari nilai pasar itu masih digenggam produk asing. Lewat program inkubasi, pengembang gim lokal rintisan meretas mimpi untuk merebut pasar gim di Tanah Air.

Lucky Putra Dharmawan (25) dan empat rekannya baru tiba di Kota Bandung, Minggu (8/9/2019). Letih menempuh perjalanan 11 jam menggunakan bus dari Lampung masih terasa. Namun, letih itu hilang seketika saat mereka memasuki gedung Bandung Digital Valley, Senin (9/9) pagi.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan