logo Kompas.id
UtamaAlipay, WeChat Pay, dan Wisata...
Iklan

Alipay, WeChat Pay, dan Wisata Tanpa Dollar

Pada 4 Juli 2016, lanskap ekonomi Sulawesi Utara resmi berubah. Semenjak rute penerbangan langsung dari China ke Manado dibuka, turis ”Negeri Tirai Bambu” digadang-gadang menjadi mesin pendongkrak ekonomi daerah ini.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8krbcScGaZa7qTR317dVs4_gY-E=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2FDSC01606_1568040415.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Kode respons cepat Alipay dan WeChat Pay dipajang di gerai UKM Jendela Indonesia, Manado, Sulawesi Utara, Senin (9/9/2019). Turis China di Manado menggunakan Alipay dan WeChat Pay untuk transaksi ritel dengan mata uang yuan.

Pada 4 Juli 2016, lanskap ekonomi Sulawesi Utara resmi berubah. Semenjak rute penerbangan langsung dari China ke Manado dibuka, turis dari ”Negeri Tirai Bambu” digadang-gadang akan menjadi mesin pendongkrak kesejahteraan masyarakat Sulut.

Sejak itu, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) pun meningkat drastis, dari belasan ribu pada 2015 menjadi 150.000 pada pertengahan 2019. Wisatawan China mendominasi kedatangan setiap bulan, meramaikan Manado, Tomohon, dan kabupaten lain di sekitarnya.

Editor:
agnespandia
Bagikan