logo Kompas.id
UtamaMetamorfosis Angkutan Umum di ...
Iklan

Metamorfosis Angkutan Umum di Jakarta

Angkutan umum di Ibu Kota berkembang sejalan dengan dinamika kota. Terobosan sistem transportasi, teknologi informasi, dan pertumbuhan penduduk turut membentuk moda yang cocok untuk warga. Hingga kemudian lahirlah moda raya terpadu atau MRT sebagai angkutan umum paling baru di Jakarta.

Oleh
ANDREAS YOGA PRASETYO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/z293uI-0rGRSKmUtSP1Xpkad4cA=/1024x705/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F74555685_1547313564.jpg
KOMPAS/JB SURATNO

Setelah melintasi genangan air, sebuah oplet mogok di salah satu ruas jalan di Jakarta, Sabtu (31/1/1981).

Angkutan umum di Ibu Kota berkembang sejalan dengan dinamika kota. Terobosan sistem transportasi, teknologi informasi, dan pertumbuhan penduduk turut membentuk moda yang cocok untuk warga. Hingga kemudian lahirlah moda raya terpadu atau MRT sebagai angkutan umum paling baru di Jakarta.

Moda yang diluncurkan Maret 2019 lalu mempunyai pelintasan sendiri. Kapasitas MRT dapat mengangkut  322 orang penumpang per kereta atau 1.950 orang per rangkaian. Dalam sehari, MRT diperkirakan bisa mengangkut hingga 300.000 orang penumpang. Adapun waktu tempuh hanya 30 menit dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan