logo Kompas.id
UtamaKisah Mereka yang Tetap Setia
Iklan

54 Tahun Kompas

Kisah Mereka yang Tetap Setia

Oleh
Stefanus Ato/Aguido Adri/Yola Sastra
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/He2sUe6BQcnxAeeSzS4eW4vXrlY=/1024x1147/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2FPembaca-Setia_1561655414.jpg

Verba volant, scripta manent. Apa yang terucap bisa lenyap, tetapi yang ditulis tetap abadi. Inilah kisah dari  mereka yang masih setia membaca Kompas sepanjang usia harian ini.

Dokter Trisno Karmadji (75) masih mengingat Tajuk Rencana harian Kompas tanggal 6 Februari 1978 atau hari pertama setelah koran ini diperbolehkan terbit kembali setelah dibredel penguasa Orde Baru kala itu. "Saya masih ingat kalimat yang sangat menyentuh. Bunyi kalimatnya begini, \'kita mesti hidup dulu sebelum berfilsafat\'," kata Trisno.

Editor:
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan