logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊDua Sisi Pembatasan Media...
Iklan

Dua Sisi Pembatasan Media Sosial

Tiga hari setelah pembatasan akses ke media sosial, belum ada tanda-tanda pemerintah bakal mencabutnya. Sebagian pengguna media sosial meradang. Potensi kerugian akibat pembatasan bisa mencapai Rp 277 miliar setiap hari. Namun, tak sedikit pula yang menyetujui kebijakan pemerintah itu.

Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA, SATRIO WISANGGENI, SHARON PATRICIA, INSAN ALFAJRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oZDnjnVbWyug7E3myNG1Y93yxt4=/1024x691/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2Fkompas_tark_28140590_18_0.jpeg
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Ilustrasi β€” Warga membubuhkan cap tangan saat sosialisasi dan deklarasi Masyarakat Indonesia Anti Hoax di Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Jakarta, Minggu (8/1/2017). Deklarasi yang juga dilakukan di lima kota lainnya bertujuan membersihkan media sosial dari berita bohong.

Tiga hari setelah pembatasan akses ke media sosial, belum ada tanda-tanda pemerintah bakal mencabutnya. Sebagian pengguna media sosial meradang. Apalagi tak sedikit yang mencari nafkah darinya. Namun di sisi lain, banyak pula yang menyetujui karena lautan hasutan yang memenuhi media sosial.

Irmanza (31), warga DKI Jakarta, dibuat jengkel sesaat setelah bangun dari tidurnya, Rabu (22/5/2019). Pesan yang dikirimnya melalui Whatsapp, tak kunjung terkirim. Begitu pula akun Instagram-nya, hanya menunjukkan kabar yang sama sekalipun dia sudah berusaha berulang kali memuat ulang.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan