logo Kompas.id
›
Utama›Ujian bagi Pengawal Pemilu
Iklan

Ujian bagi Pengawal Pemilu

Kehendak positif publik untuk mengawal pemilu agar berjalan jujur dan adil tak selamanya mudah. Bahkan saat mereka baru mulai bergerak, fitnah dan kabar bohong sudah menghadang.

Oleh
satrio pangarso wisanggeni
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1gRRXpqP4bE577oQopCknQiF0l4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190406_SIMULASI_B_web_1554539851.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Panitia Pemungutan Suara  mencatat hasil pencoblosan surat suara saat simulasi Pemilu 2019 di Jakarta, Sabtu (6/4/2019). Gerakan Kawal Pemilu mencoba mengawal proses penghitungan suara dengan menabulasikan perolehan suara yang tercatat di dokumen C1 plano.

Partisipasi masyarakat untuk mengawal Pemilu 2019 bermunculan. Hal itu merupakan satu hal yang positif karena demokrasi yang berkualitas memang menuntut tanggung jawab bersama. Namun, kehendak positif publik untuk mengawal pemilu agar berjalan jujur dan adil itu tak selamanya mudah. Bahkan saat mereka baru mulai bergerak, fitnah dan kabar bohong sudah menghadang.

Salah satunya menimpa gerakan Kawal Pemilu Jaga Suara 2019. Baru saja gerakan yang diinisiasi sejumlah kelompok masyarakat sipil ini mengumumkan akan memantau penghitungan hasil pemilu, dan untuk kepentingan itu mereka berencana merekrut sukarelawan, kabar tak sedap langsung menerpa.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan