Jalan Tol
Pendapatan Non Tarif Dapat Dikembangkan
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190313_JALAN-TOL_C_web_1552463596.jpg)
Proyek pembangunan Jalan Tol Kunciran-Serpong di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (13/03/2019). Jalan tol ini merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) II yang menghubungkan Bandara Soekarno Hatta-Kunciran-Serpong-Cinere-Jagorawi-Cibitung-Cilincing-Tanjung Priok.
JAKARTA, KOMPAS – Selain memperhitungkan lalu lintas kendaraan, pendapatan non tarif menjadi peluang pemasukan bagi investor jalan tol. Potensi untuk menggali pendapatan non tarif sedang dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam perjanjian pengusahaan jalan tol atau PPJT.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Kamis (21/3/3019), di Jakarta, menyampaikan, kebutuhan investasi untuk industri jalan tol di Indonesia terus meningkat. Kendati potensi pendapatan dari tarif tol masih menjanjikan, namun kajian BPJT memperlihatkan, angka pengembalian investasi di tol Trans Jawa tidak banyak berubah, bahkan turun. Angka rata-rata pengembalian atas investasi (IRR) sebesar 17 persen.