logo Kompas.id
›
Utama›Sejarah Para Bupati Tionghoa...
Iklan

Sejarah Para Bupati Tionghoa di Pulau Jawa

Oleh
Iwan Santosa
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/A4lmQ_z_70ypnpoqn2ix5gFwrPw=/1024x585/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20181218KUM04_1550146463.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Pemandangan Kota Semarang di seputar Gereja Blenduk atau Gereja GPIB Immanuel di Kawasan Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (13/12/2018). Semarang pernah dipimpin oleh bupati berdarah Tionghoa.

Akulturasi dan pergaulan masyarakat Nusantara dengan berbagai bangsa termasuk Tionghoa berjalan ribuan tahun dalam interaksi sesama bangsa Asia yang juga melibatkan bangsa Arab, India, dan berbagai wilayah di Asia Tenggara. Pergaulan antar kaum yang erat dalam sejarah kerajaan di Pulau Jawa, membuka kesempatan bagi pengangkatan pejabat berdarah Tionghoa dalam sejarah kerajaan di Jawa.

Penulis Dorodjadi Gondodiprodjo yang menulis buku Geger Pacinan 1740–1743 Persekutuan Tionghoa–Jawa Melawan VOC, menceritakan salah satu tokoh dalam perang terbesar yang pernah dihadapi VOC adalah Bupati Lasem Raden Ngabehi Widyaningrat alias Oei Ing Kiat. Dia bersama Kiai Ali Badawi, Panji Margono, dan Tan Kee Wie, memimpin Laskar Lasem melawan Pasukan VOC dalam perang yang berlangsung empat tahun itu.

Editor:
Bagikan