Iklan
Politik Identitas Berpotensi Tidak Berakhir di 2019
JAKARTA, KOMPAS β Praktik mencari kekuasaan dengan mengeksploitasi aspek identitas primordial, seperti suku, agama, dan ras, dikhawatirkan tetap berlanjut seusai Pemilu 2019. Tanpa adanya pelembagaan Pancasila yang masif di masyarakat, politik identitas akan mengancam persatuan bangsa Indonesia yang beragam.
Pengajar politik Universitas Presiden yang juga Menteri Riset dan Teknologi (1999-2001) Muhammad AS Hikam, Jumat (7/12/2018), mengatakan, tren populisme dan politik identitas dunia saat ini berakar sebagai respons terhadap globalisme yang telah menciptakan kegagalan struktural, terjadinya kesenjangan ekonomi yang besar. Faktor-faktor ini menyebabkan penggunaan politik identitas terus terasa, termasuk di Indonesia.