logo Kompas.id
›
Utama›Pengguna Kedelai Berharap...
Iklan

Pengguna Kedelai Berharap Rupiah Stabil

Oleh
M Paschalia Judith J
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8vx_a7pe7QHKynHW9o0bwIvvADw=/1024x498/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F20181009egiD-tahu_1539092957.jpg
KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Suasana industri rumah tangga keripik tahu di Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengag, seperri terlihat beberapa waktu lalu. Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan kedelai dengan produksi sendiri. Oleh karena di berbagai tempat, industri tahu dan tempe masih bergantung pada kedelai impor

JAKARTA, KOMPAS – Pasca gencatan senjata perang dagang China –Amerika Serikat, pelaku usaha yang memanfaatkan kedelai sebagai bahan baku berharap nilai tukar rupiah stabil. Selama ini, kenaikan harga kedelai yang antara lain dipicu pelemahan rupiah menekan usaha.

Ketua Asosiasi Kedelai Indonesia, Yus’an berpendapat, meredanya tekanan perang dagang China–Amerika Serikat (AS) akan membuka peluang meningkatnya permintaan kedelai secara tiba-tiba dari China. "Lonjakan permintaan itu mungkin terjadi tiga bulan lagi. Harga kedelai berpotensi meningkat tajam," ujarnya saat dihubungi, Selasa (4/12/2018).

Editor:
Bagikan