logo Kompas.id
UtamaSantapan dan Kemerdekaan
Iklan

Teroka

Santapan dan Kemerdekaan

Oleh
Setyaningsih
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/A8s_-aQ3JTlgp7tE2LisJyB3bPs=/1024x575/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2Fteroka-featureImage2.png

Konon, kita harus berterima kasih kepada Ibu Negara masa Orde Baru, Siti Hartinah Soeharto alias Bu Tien. Ibu Tien mengadopsi dengan elegan kultur santapan kejawaan sebagai simbol politik yang kuat.

Sejak Orde Baru, perayaan hari kemerdekaan mengalami perubahan. Selain pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Soeharto di hadapan anggota DPR alih-alih di hadapan rakyat seperti era Sukarno, potong tumpeng menggantikan kebiasaan potong kue tart besar dan tinggi (Abdul Gafur dalam Siti Hartinah Soeharto, Ibu Utama Indonesia, 1993). Nasi tumpeng menggantikan kue kemerdekaan sejak 1972.

Editor:
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 9 dengan judul "Santapan dan Kemerdekaan".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan