Iklan
Penyedotan Berlebih, Tak Diimbangi dengan Serapan
JAKARTA, KOMPAS -- Kondisi air tanah di Jakarta semakin memburuk. Hal ini akibat dari penyedotan air tanah secara berlebihan yang tidak diimbangi dengan proses serapan air yang optimal. Jika pengawasan tidak dilakukan secara ketat dan konservasi tidak berjalan baik, volume dan kualitas air tanah akan semakin menurun sehingga mengancam keberlanjutan di masa depan.
Menurunya kondisi air tanah di kawasan Jakarta dan sekitarnya terlihat dari data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2013. Data tersebut menunjukkan, sekitar 45 persen wilayah cekungan air tanah Jakarta berada pada kondisi rawan-rusak. Kondisi ini terjadi di lapisan ekuifer tertekan kedalaman 40 meter sampai 140 meter.
air air tanah jakarta banjir dki sumber daya mineral kemeterian ESDM Fatchy Muhamad ahli hidrogeologi dari Organisasi Masyarakat Air Indonesia Kepala Sub Bidang Inventarisasi dan Konservasi Air Tanah Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Kementerian ESDM Idham Effendi Kepala Balai Konservasi Air Tanah Badan Geologi Kementerian ESDM Hendra Gunawan