logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPolusi Udara Merusak Otak Bayi
Iklan

Polusi Udara Merusak Otak Bayi

Oleh
M Zaid Wahyudi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wCZsz_bpU5mnk_8nH3CVyuv6ag8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F10%2F474785_getattachment6cf6fb6f-3bf7-4338-8b10-d0942d72c646466170.jpg
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Berlindung dari Polusi Udara - Para pekerja menggunakan masker untuk melindungi diri dari polusi udara saat menunggu angkutan umum di Jalan Prof Dr Satrio, Jakarta, Senin (2/10). Masker saat ini menjadi salah satu perlengkapan penting bagi masyarakat di Jakarta yang memiliki risiko terpapar polusi udara sangat tinggi, terutama bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi serta sering beraktivitas di luar ruangan.

Urbanisasi dan industrialisasi membuat mutu udara di kota-kota di dunia, termasuk Indonesia, turun. Hal itu mengakibatkan meningkatnya ancaman kesehatan warga, serta menurunkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka.

Bayi berusia kurang dari 1 tahun merupakan kelompok paling rentan. Pada masa 1.000 hari pertama kehidupan sejak terbentuknya janin, otak bayi berkembang amat cepat. Jadi, sekecil apa pun paparan polutan udara di masa itu bisa merusak otak bayi dan membahayakan masa depannya.

Editor:
Bagikan