I Wayan Wardika, Bapak Kunang-kunang dari Desa Taro
Kunang-kunang menjadi indikator lingkungan sehat. I Wayan Wardika membangun Rumah Konservasi Kunang-kunang di Taro.
Dari sebuah laboratorium kecil, I Wayan Wardika (46) membangun mimpi. Mimpinya, cahaya kunang-kunang kembali menyinari kawasan Desa Taro dan sekitarnya. Berbekal impiannya itu, Wardika memberikan sebagian kehidupannya untuk mengonservasi dan membiakkan kunang-kunang di Rumah Konservasi Kunang-kunang, di Tegal Dukuh Camp, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.
”Karena kunang-kunang adalah cahaya semesta,” kata Wardika kala bersua di Tegal Dukuh Camp, Gianyar, Senin (17/6/2024). Cahaya dari kumbang bersayap itu memesona Wardika sedari bocah. ”Semasa saya kecil, di desa belum ada listrik. Hampir tidak ada cahaya buatan, kecuali cahaya bulan, lampu (minyak) sentir, dan kunang-kunang,” ujar alumnus Program Studi Diploma 4 Pariwisata Universitas Udayana, Bali, itu mengenang kunang-kunang.