Ari Bayuaji: Menenun Seni, Memaknai Kolaborasi
Perupa Ari Bayuaji menggerakkan komunitas di Bali untuk menciptakan karya tenun menggunakan sampah plastik.
Ari Bayuaji (49) melihat seni sebagai jalan spiritual. Hasil karyanya mengekspresikan keyakinannya akan hidup yang harus saling memberi dan bermanfaat bagi orang lain. Perupa kelahiran Mojokerto, Jawa Timur, ini memberi roh kolaborasi pada karya-karyanya.
Dua karya Ari yang berjudul ”The Storm in the Golden Afternoon” dan ”The Sparkling Waves under the Full Moon” membetot perhatian kolektor dan penikmat seni di dalam perhelatan Art SG di Marina Bay Sands Expo & Convention Centre, Singapura, 17-21 Januari 2024. Pengunjung pameran seni internasional yang digelar untuk kedua kalinya itu kerap tak memercayai dua karya yang menyerupai tenun kain itu dibuat dengan benang plastik.