Tajuk Rencana
Bersama Kendalikan Sampah Makanan
Sampah makanan merupakan jenis sampah terbesar di Indonesia. Di sisi lain, sebagian penduduk masih mengalami kelaparan dan kurang gizi. Perlu kesadaran dan upaya keras semua pihak untuk mengatasi hal ini.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2018%2F02%2F09%2Fc713e134-dae6-4b95-8389-228e234c9b3d_jpg.jpg)
Ernida yang akrab dipanggil Uni (kakak) Er, sedang mengambil lauk dan sayuran di kedai Nasi Kapau miliknya di Los Lambuang, Pasar Bawah, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Nasi Kapau dikenal bercita rasa enak dan unik dibandingkan dengan Nasi Padang umumnya. Bahkan tidak sedikit kalangan menyebut Nasi Kapau rajanya kuliner dari Ranah Minangkabau.
Secara kultural kita diajar untuk tidak menyia-nyiakan makanan. Kenyataannya, Indonesia masuk dalam peringkat tinggi terkait sampah makanan.
Hasil penelitian Barilla Center for Food & Nutrition Foundation, nilai indeks kehilangan dan kemubaziran pangan Indonesia masuk kategori buruk. Masuk peringkat tiga besar negara terburuk bersama Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Bersama Kendalikan Sampah Makanan".
Baca Epaper Kompas