logo Kompas.id
β€Ί
Sosokβ€ΊMusadat, Peringatan Kepunahan ...
Iklan

Musadat, Peringatan Kepunahan dalam Senyap

Segelintir orang menaruh perhatian pada spesies non karismatik. Jika tanpa perhatian khusus, akan mempercepat kepunahan senyap di alam. Musadat berjuang menyuarakan ancaman itu untuk capung, kupu-kupu, katak, dan ikan.

Oleh
Irma Tambunan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-d-Qsq-auqI4ecLZD-OXxenQ1sY=/1024x685/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F1d78ce7d-4a89-407d-a1cc-0595c9898745_jpg.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Musadat, peneliti lokal di Hutan Harapan

Kala perhatian dunia tertuju pada penyelamatan satwa karismatik, Musadat tetap setia pada yang spesies kecil yang nyaris terlupakan di alam. Ia dapati kepunahan tengah membayangi ragam spesies itu. Dalam senyap.

Malam-malam ia panjati puncak pohon-pohon bertajuk luas. Suatu ketika, rasa penasarannya terjawab. Katak pohon terbang (Rhachophorus pardalis) ada di salah satu puncak dahan pohon. Ia kaget bukan kepalang. Ternyata jenis katak itu bukan hanya dalam cerita. Bukan pula berada di belahan dunia lain, melainkan di Hutan Harapan tempatnya berada. Lokasinya di perbatasan Jambi dan Sumatera Selatan.

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan