Di Atas Panggung Maya
Aku melangkah mundur, dan lampu yang menyorot tubuhku perlahan padam. Di sayap panggung aku mulai menyadari kesalahanku.
Peranku sebagai Lelaki Berseragam. Di dalam naskah, aku adalah sipir yang akan menginterogasi Clara—gadis Tionghoa yang diperkosa—lalu aku pun memerkosanya. Akan tetapi, pemeran Clara sungguh keberatan dengan adegan seperti itu. Pertama, ia akan menikah dan calon suaminya akan menyaksikan pertunjukan kami. Kedua, katanya, ia tak pernah menangis dan tak pandai pula berpura-pura. Namun, kami tetap sepakat memilihnya sebagai pemeran utama karena kecantikan dan kemolekan tubuhnya.
Pada akhirnya, dalam adegan yang telah kami latih berulang-ulang, adegan vulgar itu telah dihapus dan diganti dengan monolog Clara Tua. Pemeran Clara Tua akan menangis di akhir cerita dan akan menceritakan bahwa Lelaki Berseragam yang seharusnya melindunginya justru memerkosanya berkali-kali.